Kamis, 07 Maret 2019

Waspada, Pria Berisiko Lebih Tinggi Terkena Serangan Jantung

Hormon saat Menstruasi Lindungi Wanita dari Penyakit Jantung 


Foto bersama usai gathering asuransi rekanan RS Manyar Medical Centre (ist/kj)
SURABAYA, KABARJATIM.CO.ID- Perlu menjadi perhatian dan kewaspadaan, khususnya bagi kaum pria atau laki laki. Kaum pria mempunyai faktor risiko penyakit jantung iskemik dua kali lebih tinggi dibanding wanita, akan tetapi wanita akan memiliki risiko yang sama jika sudah mengalami menopause.

Karena hormon-hormon saat menopause akan berkurang. “Padahal hormor-hormon saat menstruasi secara rutin tiap bulan itu akan melindungi kaum wanita dari penyakit jantung,” kata dr Alisia Yuana Putri, Sp.JP. FIHA di ruang pertemuan Rumah Sakit Manyar Medical Centre (MMC) Surabaya, Kamis lalu, dalam acara gathering bersama puluhan wakil perusahaan asuransi.

 dr Alisia Yuana Putri, Sp.JP. FIHA memberikan materi kesehatan jantung.
Pada acara itu dokter Alisia menyampaikan materi kesehatan tentang aterosklerosis, yaitu suatu kondisi yang menjadi dasar terjadinya penyakit pembuluh darah iskemia termasuk di dalamnya penyakit jantung Aterosklerosis, adalah penyebab lebih dari setengah dari semua kematian di negara-negara industri barat. 
Insiden semakin meningkat di negara-negara berkembang juga dalam proporsi epidemi selama beberapa dekade terakhir karena gaya hidup yang berubah dengan cepat. Kematian akibat infark miokard (20-25% dari semua kematian) sebagian besar terkait dengan aterosklerosis yang mendasarinya. Penyakit kardiovaskular terkait penyakit jantung koroner aterosklerotik (PJK) atau penyakit jantung iskemik (IHD) adalah penyebab kematian paling umum di negara-negara maju di dunia.oroner. Dikatakan, terjadinya penyempitan pembuluh darah atau aterosklerosis tidak tiba-tiba, akan tetapi selalu diawali adanya triger atau penyebabnya.

Rumah Sakit MMC Surabaya menyelenggarakan gathering bersama rekanan asuransi
“Terjadinya penyempitan ini selalu disertai adanya faktor risiko. Apa itu faktor risiko? Faktor risiko mayor, pertama karena umur. Jadi jika usia sudah di atas 40 tahun, maka kemungkinan terjadi arterosklerosis sudah semakin terbuka,” katanya. “Nah, siapa di sini yang sudah berusia di atas 40 tahun? Kalau saya penampilannya masih 17 tahun. Jadi apabila usia sudah di atas 40 tahun, maka harus semakin hati-hati,” tutur dokter Alisia bercanda dan disambut tawa hadirin sekitar 40 orang dari perwakilan asuransi.

Selain faktor umur, faktor jenis kelamin, dimana kaum pria mempunyai risiko terkena sakit jantung dua kali lebih besar dibanding wanita, “Persoalan faktor penyebab usia dan genetika ini ya tidak bisa diapa-apakan. Diterima saja. Akan tetapi ada faktor risiko mayor lainnya yang bisa dikondisikan,” tambahnya. “Apa itu? Kolesterolnya bagaimana, LDL, HDL bagaimana. Ini semua harus diketahui untuk mencari faktor risiko. Juga hipertensi, diabet militus menjadi faktor mayor penyakit jantung termasuk jantung koroner,” katanya.

“Sedangkan risiko minor sakit jantung di antaranya adalah obesitas dan aktivitas badan (tidak pernah berolahraga. Stress, juga meningkatkan risiko. Jadi jangan suka stres ya! Juga akibat infeksi dan alkohol,” tambah wanita dokter itu memberikan paparannya secara energik. Mengapa bisa terjadi aterosklerosis? Secara teori penyebabnya ada dua. Pertama akibat disfungsi endotel (endothelial dysfunction), kedua pembentukan lemak. “Endothelial itu merupakan sel dinding bagian dalam pembuluh darah. Sel yang melapisi dinding pembuluh bagian dalam sehingga secara langsung berinteraksi dengan darah,” katanya.

Disfungsi endotel adalah kerusakan pada endotel, kerusakan ini akan menyebabkan awalanya ikatan satu sel dengan lainnya sangat rapat menjadi renggang, yang semula elastis berubah menjadi kaku. Seain merusak pembuluh darah, juga mengubah struktur dari kolesterol menjadi kolesterol yang sangat jahat. (ps)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERKINI

Space Available

Jadwal Penerbangan Bandara Juanda Surabaya