Rabu, 28 Oktober 2015

TAMAN KOMIK NUSANTARA: TEMU SAMBUNG RASA JELANG HARI SUMPAH PEMUDA


Reportase: Endah Priyati [Pendiri Taman Komik Nusantara]



TAMAN  Komik Nusantara kembali mempersembahkan “Temu Sambung Rasa” menjelang Hari Sumpah Pemuda. Temu Sambung Rasa yang diselenggarakan di Museum Nasional pada tanggal 25 Oktober 2015 itu, merupakan upaya sadar budaya untuk merekatkan tali silaturahmi dengan kekuatan olah rasa sehingga lahir sikap saling berbagi dan saling menghormati kebhinnekaan serta menguatkan nilai-nilai cinta kebangsaan dan kenusantaraan. Pembicara dalam kegiatan ini adalah Kurniawati, seorang perempuan muda kandidat Doktor Pendidikan Sejarah yang juga sebagai dosen di Jurusan Sejarah, Universitas Negeri Jakarta.Dalam Temu Sambung Rasa ini dibuka dengan acara utama Dialog Pemuda & Kebangsaan dilanjutkan dengan Lomba Cerdas-Cermat Antar Pelajar, Pentas Seni dan Festival Komik Budaya Nusantara. Dialog bertema Pemuda & Kebangsaan tentu menjadi ulasan naratif yang menarik tatkala beliau memaparkan dengan metodologi historis secara epik tentang Sejarah Gerakan Kepemudaan.


Kegiatan ini dapat terselenggara berkat kerjasama dengan pihak Museum Nasional yang memberikan fasilitas ruangan dan beberapa penghargaan yang diberikan untuk para pemenang Lomba Cermat-Cermat Antar Pelajar dan Festival Komik Budaya Nusantara bertema "Pemuda Harapan Bangsa Cinta Budaya Nusantara" berupa piala dan bingkisan menarik. Kegiatan yang dihadiri sekitar 200 orang ini juga dimeriahkan oleh pementasan seni budaya berbagai adat-istiadat Nusantara persembahan para pelajar dari Historia Dubes Bekasi. Hal ini bertujuan untuk memberi ruang ekspresi dan apresiasi kepada para pelajar muda agar aktualisasi diri mereka berkembang ke arah positif, yakni memiliki spirit cinta kebangsaan dan kenusantaraan.

Tak semestinya karakter pemuda masa kini selalu dicitrakan negatif, seperti suka hura-hura, labil dan apatis terhadap lingkungan sosial serta dianggap tak peduli terhadap budaya bangsanya sendiri.Ada kalanya kita juga harus memahami bahwa setiap generasi muda pasti membutuhkan ruang ekspresi untuk mengaktualisasikan segenap potensi jiwa muda yang dimilikinya. Bila kita mau menyelami jiwa mereka dan mau memahami kebutuhan mereka, agaknya potensi mereka bisa kita gerakkan dan kembangkan ke arah positif sesuai apa yang mereka sukai dan mengupayakan apresiasi atas prestasi mereka. 

Sebaiknya kita jangan pernah mengabaikan potensi dan peran mereka sekecil apapun sebab generasi muda masa kini akan menjadi pemimpin bangsa ini di masa depan. Pemuda yang diharapkan itu tak perlu caci-maki dan sumpah serapah di manapun berada. Tunjukkan aksi dengan solusi itu lebih baik daripada sekadar bersumpah yang menyumbang sampah. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERKINI

Space Available

Jadwal Penerbangan Bandara Juanda Surabaya