Senin, 25 Maret 2019

Taman Komik Nusantara Jadi Fasilitator Festival Agama untuk Perdamaian

Penulis: Endah Priyati, M.Pd (Pendiri Taman Komik Nusantara)

Kegiatan Taman Komik Nusantara di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta
KEAKTIFAN Taman Komik Nusantara sebagai fasilitator pada 23 Maret 2019 dalam rangkaian kegiatan “Festival Agama untuk Perdamaian” merupakan salah satu dukungan terhadap upaya merayakan kebhinekaan dalam konteks meneguhkan kembali nilai-nilai Pancasila. 

Peneguhan nilai-nilai Pancasila melalui menggambar komik kreatif di sekitar Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta ternyata diminati pengunjung anak-anak dan remaja sejak pagi hingga siang hari. Taman Komik Nusantara menyatakan bahwa aksi ini adalah sebuah gerakan kesadaran di kalangan tunas bangsa yang sedang bertumbuh untuk mengenal makna persahabatan dalam kebhinekaan di sekitar museum. Seluruh pengunjung yang hadir mengaku sangat senang turut bergerak dalam perhelatan kegiatan besar dalam rangkaian festival besar ini yang digelar oleh ICRP (Indonesian Conference on Religion and Peace).
Suasana proses kreatif menggambar komik
Peserta yang aktif dalam kegiatan gambar komik kebhinekaan ini adalah TK, SD dan SMP dengan ditemani oleh keluarga mereka. Mereka diajarkan membuat sketsa sederhana, mewarnai dan diajak memberi narasi sederhana. Tentu saja kesabaran, ketekunan dan belajar mengapresiasi hasil karya teman menjadi pembelajaran bermakna yang akhirnya diserap oleh mereka. 

Endah Priyati mengajar gambar komik
Pengajar Taman Komik Nusantara yaitu Adrianus Aditya dan Alan Darmasaputra juga terlihat sangat antusias mendampingi dan mengajarkan teknik gambar ekspresi wajah manusia, teknik pewarnaan dengan gradasi dan memberi dialog atau percakapan tema keragaman versi anak-anak. Pesan yang ingin disampaikan dalam kegiatan ini adalah bagaimana anak-anak dilatih menghormati dan menghargai teman-teman mereka dalam konteks keragaman kreasi visual sehingga perlahan bisa melekat dalam ingatan dan hati mereka. Nilai-nilai Pancasila itu perlu diaplikasikan sejak usia dini agar anak-anak terlatih berproses menjadi kebiasaan baik. Tentu saja ini kunci penting dalam upaya penguatan pendidikan karakter bangsa. Dengan demikian nilai afektif sudah mulai terinternalisasi dengan baik sejak mereka menorehkan gambar di atas kertas didampingi oleh keluarga mereka danpengajar yang profesional. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERKINI

Space Available

Jadwal Penerbangan Bandara Juanda Surabaya