Selasa, 02 Juli 2019

Go International, Tim SAR FH Unair Siapkan Dokumen untuk Akreditasi FIBAA Jerman

Tim Kerja SAR FH Unair melakukan rapat dan diskusi selama tiga hari untuk mempersiapkan dokumen syarat pengajuan akreditasi pendidikan tinggi tingkat internasional dari FIBAA. Rapat dilaksanakan di hotel Surya, Tretes, Pasuruan, Jumat-Minggu (28-30 Juni/ 2019).



SURABAYA-– Setelah rapat dan diskusi selama tiga hari, tim kerja Fakultas Hukum (FH) Unair merampungkan lima dokumen self-assesment report (SAR) sebagai syarat untuk mengajukan akreditasi kepada lembaga akreditasi pendidikan internasional FIBAA (The Foundation for Business Administration Accreditation) yang berpusat di Jerman.

“Secara umum sudah selesai, tinggal kami sinkronkan dengan pihak universitas saja. Jika lima dokumen ini selesai, segera kami kirim ke FIBAA. Selanjutnya tim dari FIBAA akan melakukan akreditasi langsung ke Unair,” kata Taufik Rachman, SH, LLM, Ph.D sebagai koodinator tim FIBAA FH Unair, Senin (1/7).

Taufik bersama sekitar 15 dosen FH Unair secara marathon selama tiga hari mengerjakan dokumen tersebut di Hotel Surya, Tretes, Pandaan, Pasuruan. “Fakultas hukum adalah yang pertama direncanakan untuk melakukan akreditasi ini, kemudian ada dua lagi yang juga ingin bergabung yaitu fakultas linguistik dan psikologi. Tim ini bertugas untuk mendukung fakultas hukum untuk go international,” kata Taufik yang meraih gelar LLM dan Ph.D dari Australia itu memberi penjelasan di hotel Surya, Tretes.


Tim Kerja SAR FH Unair melakukan rapat tiga hari hotel Tretes, Pandaan, Pasuruan, mengejakan dokumen self-assesment pengajuan akreditasi internasional ke FIBAA.

Tim ini juga bertujuan untuk mendukung capaian universitas, dimana tiap-tiap fakultas di lingkungan Unair wajib mempunyai akreditas internasional, “Meskipun kita sudah punya. Untuk akreditasi BAN-PT (Badan Akreditas Nasional Perguruan Tinggi) kami di FH Unair selalu mendapat nilai A. Tidak pernah mendapat nilai di bawah A,” kata Taufik.

Bukan hanya itu, FH Unair sebelumnya juga pernah diakreditasi oleh AUN (ASEAN University Network) adalah asosiasi universitas Asia. Didirikan pada November 1995 oleh negara-negara anggota ASEAN termasuk 13 universitas.

“AUN ini tataran regional. Kemudian universias menginginkan lebih jauh lagi, karena sudah berhasil mencapai sertipikasi regional, maka diharapkan jangkauan lebih luas. Bukan hanya sertipikasi, sekarang minta akreditasi,’ tuturnya.

Oleh karenanya, tim ini menyiapkan dokumen self assesment report (SAR), “Assesment report itu bagaimana kita dinilai secara objektif terkait dengan struktur organisasi, apakah sudah sesuai dengan stadar internasional?

Kemudian juga dinilai sisi penerimaan mahasiswanya, kurikulum, fasiltas dan proses pengajaran serta quality assurance. Apakah semua ini sudah sesuai dengan standar internasional. Lima dokumen ini dimasukkan dalam SAR-FIBAA, beserta penjelasan-penjelasannya” tambahnya.

Taufik Rachman, SH, LLM, Ph.D Koordinator Tim SAR FH Unair 


Setelah selesai dan dokumen itu dikirim, maka memasuki tahapan visitasi, “Dimana ada lima tim ahli dari FIBAA yang akan melakukan visit ke Unair melakukan penilaian. Tugasnya untuk mencocokkan antara isi dokumen itu dengan fakta di fakultas dan universitas,” kata dia.

“Direncanakan antara tanggal 16-30 September. Benar tidak antara dokumen administrasi yang dikirim dengan yang ada di fakultas maupun universitas,” kata Taufik menjelaskan. Selain itu disiapkan pula dokumen pendukung sebanyak 20 macam, mulai dari buku pedomonan, kurikulum vitae semua dosen.

“Proses persiapan ini memakan waktu sekitar enam bulan. Dokumen itu ada, tetapi butuh waktu untuk mengumpulkan. Kami sudah siap, rencana awal bulan Mei. Tetapi karena ada rencana pengajuan bersama fakultas lain, yaitu linguistik dan psikologi, maka menjadi molor,” tambah Taufik.


Dilihat dari persiapannya, apakah FH bakal lolos dari akreditasi ini? “Dari sisi kesiapan dan kondisi eksisting di FH Unair paling siap. Inshaa Allah optimistis kita bisa mencapai itu,” kata dia optimisitis.



(Duduk Kiri ke Kanan) Taufik Rachman Koordinator Tim Kerja SAR, Nurul Barizah, SH, LLM, Ph.D Dekan Fakultas Hukum, Dr. Eni Narwati SH, MH Pudek I, dan  Dr. Aktieva Tri Tjitrawati, S.H., M.Hum bersama tim kerja SAR FH Unair.

Apa bentuk akreditasi itu? “Jawabannya ada tiga, pertama ada kemungkinan middle requirement atau sesuai dengan standar yang sudah ditentukan FIBAA. Kedua, ini paling bagus exit requirement. Yang ketiga, ini kami tidak layak untuk diakreditasi,” kata dia menjelaskan.


Taufik yakin bahwa FH bakal lolos minimal bakal penilaian middle requirement (sesuai dengan persyaratan), “Kalau memang mau diteliti lebih dalam, maka yang memang tidak bisa dubah itu adalah jumlah mahasiswa internasional (mahasiswa luar negeri) yang berkuliah di FH Unair. Dari sisi kurukulum, fasilitas dan pengajaran semua sudah OK. Untuk program S2 dan S3 sudah ada, tetapi justru yang diperlukan adalah mahasiswa luar negeri yang berkuliah S1 di FH,” tegasnya.

Oleh karenanya, Taufik menambahkan bahwa dengan adanya akeditasi dari FIBAA ini, maka diharapkan akan semakin menarik minal mahasiswa luar negeri masuk dan berkuliah di FH Unair. (ps)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TERKINI

Space Available

Jadwal Penerbangan Bandara Juanda Surabaya