Menjamurnya Koperasi di Banyuwangi Jadi Sotoran

Dalam Prakteknya Tidak Sesuai Azas Kekeluargaan

Diskusi soal koperasi di Banyuwangi

BANYUWANGI, KABARJATIM.CO.ID -  Menjamurnya koperasi di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi sorotan pemerhati usaha Koperasi di Banyuwangi, Roni. Kepada media ini Kamis  3 November 2022, dia menyoroti tentang praktek pelaksanaan serta aturan pengelola koperasi dalam menjalankan usahanya.  

"Praktek Koperasi di lapangan sering kali ditemui, tidak sesuai dengan azas koperasi adalah azas kekeluargaan yaitu dari anggota untuk anggota. Namun pada prakteknya adalah sebaliknya azas kekerasan yang digunakan untuk melaksanakan atau menagih para anggotanya," kata Roni. 

Di samping itu banyak ditemukan penyertaan modalnya adalah dari pengusaha bukan dari anggota. "Sehingga hanya untuk memperkaya pemodal. Rapat anggota tahunan (RAT) pun tidak pernah ada  dan jarang juga ditemukan sisa hasil usaha (SHU) dibagikan kepada anggota koperasi," urai dia.  

"Kantor Koperasi juga sangatlah sulit untuk ditertibkan diduga penyebabnya adalah tidak dipasang papan nama Koperasi serta adanya izin yang dikeluarkan oleh provinsi. Sehingga daerah sangat lah sulit untuk melakukan kontrol dengan banyaknya jumlah koperasi yang berada di seluruh wilayah Kabupaten Banyuwangi,". 

Masih kata Roni, perlu kerja sama dengan instansi terkait terutama Dinas Koperasi serta masyarakat agar benar-benar menjadi Koperasi yang sesuai dengan azas gotong royong dan tertib dalam melaksanakan usahanya untuk kepentingan masyarakat, khususnya meningkatkan perekonomian anggota maupun calon anggota koperasi. 

Sementara salah satu anggota Koperasi yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa dirinya meminjam uang di Koperasi dengan bunga yang sangat tinggi, serta potongannya admin juga mahal. "Namun karena terpaksa kami tetap meminjam uang Koperasi demi kebutuhan meskipun bunganya tinggi," ungkap anggota tersebut.  (tim kj)