"Hingga saat ini masih banyak yang bertanya tentang sosok Gus Dur. Ya, saya jawab, Gus Dur itu sosok yang sederhana. Gus Dur hanya menginginkan bahwa hidup ini butuh keseimbangan," tutur Hj Yenny Wahid salah satu putri Gus Dur saat memberikan sambutan di acara pembukaan Haul Gus Dur yang dihadiri jajaran pejabat Forkopimda, Bupati Jombang Hj Munjidah Wahab, anggota DPRD, Kapolres, pejabat Kodim, pejabat Pemprov Jatim, para Kyai, pengasuh Ponpes Tebu Ireng serta ribuan jamaah Haul Gus Dur dari berbagai kota di Jatim, Jabar dan Jakarta.
Yenny mengatakan, dalam mengatasi problem kebangsaan, pendekatan yang dilakukan Gus Dur yaitu dua hal, hukum naqly dan aqly. Keseimbangan dan pemerataan itu sangat penting agar negara ini tidak kacau. "Gus Dur itu sederhana, tidak pernah marah. Gus Dur sosok pengayom semua golongan. Gus Dur orangnya simpel, tidak gila jabatan," ungkap Yenny di antara sambutan tanpa teks itu.
Saat Gus Dur, tambah mantan wartawan ini, masih menjabat Presiden RI, yang dilakukan bukan hanya pertumbuhan ekonomi, melainkan juga pemerataan agar tidak ada jurang kemiskinan. Selain Yenny, Haul juga diisi tahlilan dan mauidho hasanah oleh KH Agus Salim dari Tulangan Kota Sidoarjo.
"Prinsip dakwah itu merangkul, bukan
memukul," ucap Gus Salim. Banyak hal yang dijelaskan Gus Salim dalam
ceramahnya, di antaranya peran besar jasa almarhum Mbah Hasyim As'ary
dalam merebut kemerdekaan Negara Republik Indonesia ketika melawan
penjajah. Ia juga mendoakan kepada jamaah yang hadir di haul ini agar
diberikan kesehatan. "Jangan berbuat maksiat, perbanyaklah istighfar
secara istiqomah, maka aman. Selain itu, yang penting lagi terus
hidupkan sholawat nabi dan silaturahmi. Insyaallah, Indonesia aman,"
tandasnya. (gus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar