Dalam audiensi tersebut dihadiri langsung Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo dan juga jajaran pejabat Polrestabes Surabaya. AMI, BNPM dan Madas menyatakan sikap dan komitmen dalam mengawal kasus atau insiden aksi arogansi oknum anggota Polrestabes Surabaya terhadap mahasiswa yang sedang menyuarakan aspirasinya di depan kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan Surabaya pada Minggu 25 September 2022 lalu.
Ketua Umum AMI Baihaki Akbar hadir bersama pengurusnya dari berbagai departemen, seperti Departemen Komunikasi Kukuh Setya, Departemen Perlindungan Konsumen Achmad Fauzi SE serta beberapa anggotanya . Sedangkan BNPM diwakili oleh Sekjen DPP Taufik, Sekwil DPW Umar Faruk, Ketua DPC Surabaya Rosuli dan beberapa anggotanya. Untuk Madas sendiri terlihat Hadir Ketua DPC Kabupaten Bangkalan H Nurul Huda dan sekretaris M Yasin beserta beberapa anggotanya.
Menanggapi hal tersebut Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo mengatakan, sudah ada sembilan anggota yang dimintai keterangan oleh Divisi Propam Polda Jatim. Bahkan Hartoyo juga menegaskan, ke depannya akan lebih mengedepankan komunikasi, secara persuasif dan humanis.
Seluruh elemen yang hadir dalam audiensi memberikan apresiasi terhadap komitmen dari Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya yang tidak anti kritik dan akan lebih komunikatif dan humanis.
Sebelum diakhiri, ketiga ormas kesukuan Madura yakni BNPM, AMI dan MADAS
juga berkomitmen untuk mencetak pemuda Madura yang berintelektual,
berwawasan dan juga akan menjadi garda terdepan dalam menjaga
Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya di Kota Surabaya. (*/kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar